Jejak Sejarah yang Terukir di Masjid Agung Keraton Yogyakarta
Masjid Agung Keraton Yogyakarta: Jejak Sejarah yang Abadi
Di jantung Kota Yogyakarta, berdiri megah Masjid Agung Keraton Yogyakarta, sebuah mahakarya arsitektur yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Kesultanan Yogyakarta. Masjid ini dibangun pada tahun 1773 oleh Sultan Hamengkubuwono I dan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya bagi masyarakat Yogyakarta.
Arsitektur yang Menakjubkan
Masjid Agung Keraton Yogyakarta memiliki arsitektur yang unik dan mengagumkan. Bangunannya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan yang ditopang oleh 36 tiang kayu jati. Atapnya dilapisi dengan genteng keramik berwarna hijau dan kuning, menciptakan kontras yang indah dengan dinding bata merahnya.
Interior yang Sakral
Interior masjid dihiasi dengan ukiran dan kaligrafi yang rumit. Mihrab, tempat imam memimpin salat, terbuat dari marmer putih dan dihiasi dengan ukiran bunga dan ayat-ayat Al-Qur'an. Mimbar, tempat khotbah, juga diukir dengan indah dan memiliki bentuk yang unik.
Harga Tiket dan Jam Buka
Masjid Agung Keraton Yogyakarta buka setiap hari untuk umum. Harga tiket masuknya adalah Rp 10.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 15.000 untuk wisatawan asing. Masjid ini buka dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
Lokasi
Masjid Agung Keraton Yogyakarta terletak di Jalan Alun-Alun Utara, Yogyakarta. Masjid ini berada di sebelah utara Alun-Alun Utara dan berdekatan dengan Keraton Yogyakarta.
Kekurangan
Salah satu kekurangan Masjid Agung Keraton Yogyakarta adalah area parkir yang terbatas. Pengunjung yang membawa kendaraan pribadi mungkin kesulitan menemukan tempat parkir di sekitar masjid.
Kelebihan
Selain arsitekturnya yang indah, Masjid Agung Keraton Yogyakarta juga memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Lokasi yang strategis